Posts Tagged B 737-400

Pilot: Garuda Dinyatakan Clear to Landing

Rabu, 14 Maret 2007 | 22:01 WIB

TEMPO Interaktif, Yogyakarta: Tim penyidik Polisi telah melakukan pemeriksaan terhadap Pilot Garuda Marwoto Komar. Pemeriksaan dinyatakan cukup, meskipun Marwoto tetap menyatakan bersedia jika sewaktu-waktu dipanggil untuk diperiksa kembali.

Dalam pemeriksaan lanjutan yang berlangsung selama 12 jam mulai pukul 08.00 sampai 20.10 WIB, penyidik mengajukan 70 pertanyaan yang berkaitan dengan musibah kecelakaan Garuda di Yogyakarta. Saat dicegat wartawan, Marwoto menolak memberikan keterangan. Keterangan disampaikan oleh pengacara Kamal Firdaus.

Menurut Kamal, pertanyaan yang diajukan penyidik sebagian besar tentang perjalanan pesawat Garuda mulai dari Bandara Soekarno Hatta hingga terjadinya musibah. Dikatakannya, ketika hendak mendarat di Bandara Adi Sucipto, petugas Air Traffic Control menyatakan clear to landing. “Jadi, saat itu menurut pengakuan pilot Marwoto clear to landing,” kata Kamal.

Ketika ditanyakan benarkah sebelum Garuda mendarat terdapat pesawat latih TNI AU yang hendak take off, Kamal menyatakan dirinya tidak tahu persis. “Sebab saya beberapa kali keluar ruangan, tidak selalu mendampingi selama 12 jam itu.”

Hingga saat ini, penyidik sudah memeriksa beberapa awak Garuda terkait dengan musibah tersebut. Selain pilot Marwoto dan kopilot Gagam, penyidik juga memeriksa pramugari Ratna Budiarti dan Irawati. Saat ini, petugas masih menunggu seorang pramugari lagi, Haryati, yang masih dirawat karena luka-lukanya.

Sementara itu, Kepala Biro Operasional Polda DIY yang ikut memeriksa awak Garuda, Komisaris Besar Simson Sugiyanto, menyatakan pemeriksaaan untuk saaat ini sudah selesai. Namun, jika nanti dibutuhkan, pihaknya akan memanggil lagi. “Tapi kami belum mengambil kesimpulan,” ujarnya.

Pemeriksaan dan penyelidikan terjadinya musibah Garuda dipantau oleh Mabes Polri. Saat penyidik melakukan gelar operasi atas pemeriksaaan awak Garuda, teleconference antara markas Polda DIY dan Mabes Polri langsung dilakukan.

, ,

No Comments


Pilot Garuda Diperiksa Unit Kejahatan Polda Yogyakarta

TEMPO Interaktif, Jakarta:Pilot Garuda GA-200 yang terbakar di Bandar Udara Adisutjipto M. Marwoto Komar dan kopilot Gagam Saman Rokhmana, diperiksa secara intensif di Markas Kepolisian Daerah Yogyakarta sejak tadi pagi hingga sore ini.

Keduanya didampingi kuasa hukum Kamal Firdaus SH dan Titik Danumiharja SH. Marwoto dan Gagam diperiksa oleh unit kejahatan dan kekerasan dipimpin Komisaris Polisi Suraji. Mereka diperiksa secara terpisah.

Saat tiba di markas polda, pilot Marwoto mengenakan baju warga kuning muda lengan panjang dan celana warna gelap. Sementara itu kopilot Gagam mengenakan baju putih lengan pendek dan celana hitam.

Kepala Kepolisian Daerah Yogyakarta, Brigadir Jenderal R. Anggoro Raharjo Harianwar, mengatakan pemeriksaan ini sekadar interview. “Ini baru proses penyelidikan bukan penyidikan,” katanya.

Pesawat Garuda rute Jakarta-Surabaya dengan membawa 133 penumpang dan 7 kru itu terbakar Rabu pekan lalu saat mendarat. Sebanyak 21 penumpang hangus terbakar bersama pesawat dan satu penumpang meninggal di rumah sakit.

, , ,

No Comments


Widodo A.S.: Belum Ditemukan Indikasi Nonteknis Dibalik Kecelakaan Garuda

Senin, 12 Maret 2007 | 14:21 WIB

TEMPO Interaktif, Jambi:Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan RI, Widodo A.S. menyatakan, dalam kecelakaan pesawat Boeing 737-400 (GA 200) di Bandara Adisucipto, belum menemukan adanya indikasi non teknis atau unsur sabotase.

“Kami belum menemukan indikasi ke arah itu, masih menunggu hasil pemeriksaan pada kotak hitam,” kata Widodo AS, kepada wartawan usai membuka Lokakarya Pemberantasan Penebangan kayu Illegal, di Jambi, Senin.

Walau demikian, kemungkinan besar kecelakaan pesawat Garuda tersebut murni kecelakaan biasa. “Namun kita belum bisa sepenuhnya meyakininya sebelum ada hasil pemeriksaan kotak hitam pesawat tersebut”, ujarnya.

Saat ini pemeriksaan cockpit voice recorder dalam
kotak hitam tak bisa dibaca oleh tim investigasi kecelakaan pesawat Australia, sehingga mengirimnya ke pabrik Boeing di Amerika Serikat.

“Saya berharap masyarakat jangan terburu-buru ngambil
kesimpulan sebelum benar-benar ada informasi yang
jelas dari sumbernya yang tepat”, katanya.

, , ,

No Comments


Garuda Serahkan Uang Simpati Kepada Korban

Senin, 12 Maret 2007 | 13:16 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: PT Garuda Indonesia hingga Ahad pekan lalu telah menyerahkan uang simpati kepada 76 penumpang GA-200 yang terbakar di Yogyakarta pada Rabu pekan lalu masing-masing sebesar Rp 25 juta. Adapun untuk 57 penumpang lainnya diberikan mulai hari ini.

Menurut Kepala Komunikasi Perusahaan Pujobroto dalam siaran persnya, santunan diberikan dengan mengunjungi kediaman korban atau ke rumah sakit tempat mereka dirawat. Mereka yang sudah menerima adalah 45 orang yang berdomisili di Jakarta, 26 di Yogyakarta, 2 di Klaten, 1 di Solo, 1 di Kebumen, dan 1 di Magelang. “Pada hari Senin (12 Maret), penyerahan uang simpati kepada 20 penumpang,” katanya.

Pujobroto menjelaskan, bagi yang berdomisili di luar negeri seperti Australia dan Jepang, dana diserahkan melalui perwakilan Garuda di sana. Nah, untuk yang meninggal maskapai itu akan memberikan uang santunan Rp 600 juta tiap korban. Garuda tengah membicarakan dengan perusahaan asuransi mengenai santunan bagi korban luka berikut bagasi penumpang GA-200.

, ,

No Comments


Pemulangan Lima Jenazah Warga Australia Tunggu Surat Polisi

Minggu, 11 Maret 2007 | 19:27 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Lima jenazah warga Australia yang tewas dalam kecelakaan pesawat Garuda, hingga Minggu (11/3) belum bisa dibawa pulang ke negara asalnya. Sebab untuk mengangkut kelima jenazah itu, dibutuhkan persyaratan administrasi dari pemerintah Indonesia. Meski sudah dimasukkan ke dalam peti, kelima jenazah itu masih berada di ruang laboratorium forensik RS Sardjito Yogyakarta.

Untuk mengurus administrasi pemulang kelima jenazah, pemerintah Australia telah menunjuk Perkumpulan Urusan Kematian Jogjakarta (PUKJ). Saat ini, PUKJ masih mengurus administrasi yang dibutuhkan seperti akta kematian dari Pemerintah Kabupaten Sleman, Surat Kematian dari rumah sakit, surat keterangan kepolisian dan surat jalan membawa jenazah dari kepolisian.

“Surat-surat itu baru akan diurus Senin sehingga paling cepat jenazah baru bisa dibawa ke Australia pada Selasa besok,” kata salah satu pengurus PUKJ, Gito Handoko.

Kecelakaan pesawat Garuda Rabu (7/3) di Yogyakarta telah merenggut 21 korban jiwa dengan lima di antaranya adalah warga Australia. 17 korban dari warga Indonesia, semuanya telah dibawa pulang oleh keluarga masing-masing. Sementara kelima jenazah warga Australia masih menunggu kelengkapan administrasi.

Lima korban warga Australia itu masing-masing juru bicara Kedubes Australia untuk Indonesia, Elizabet Oneil, Bryce Steel dan Mark Scott keduanya adalah anggota polisi federal Australia (AFP), pejabat Ausaid Allison Sudrajat dan wartawan Australia Henry Morgan.

, , , ,

No Comments


SetPageWidth