Target Penjualan Sepeda Motor di Desa Munculkan Kemiskinan

Kurangnya sarana transportasi di daerah rural (pedesaan) direspons industri otomotif dengan penetapan target penjualan yang tajam. Namun target penjualan sepeda motor ini akan menimbulkan kemiskinan masyarakat desa.

Hal tersebut disampaikan Koordinator Forum Transportasi Pedesaan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Arif Wismadi, dalam jumpa pers ‘Transportation Outlook 2008′ di Hotel Kartika Chandra, Jl Gatot Subroto, Jakarta, Selasa (22/1/2008).

“Kemudahan dan dorongan pemasaran yang sangat kuat dari industri otomotif di wilayah pinggiran kota dan pedesaan berpotensi pemiskinan masyarakat desa,” ujar Arif.

Pemasaran sepeda motor itu ditunjang dengan kerja sama dengan lembaga finansial untuk mendorong kredit konsumsi, sehingga masyarakat desa harus membayar kredit di luar jangkauan pendapatannya.

“Pada beberapa wilayah berpotensi meningkatkan kerusakan sumber daya alam untuk mendapatkan modal awal pemilikan sepeda motor,” imbuh dia.

Selain itu, lanjut Arif, penjualan sepeda motor diikuti risiko banyaknya kecelakaan yang memakan korban masyarakat desa karena belum terlalu mahir menggunakan sepeda motor.

“Di satu sisi pelayanan transportasi masyarakat desa dari pemerintah dengan skema public service obligation (PSO) masih sekadar wacana di atas kertas,” katanya.

Untuk prasarana seperti jalan desa, menurut dia, sebanyak 51,1 persen atau 121 ribu km jalan desa seluruh Indonesia masih rusak. Sedangkan 48,9 persen atau 115 ribu km dalam kondisi baik.

“Pemerintah harus prioritaskan jalan low volume road (di pedesaan) untuk mendukung produsen di pedesaan,” pungkas dia.

Sumber: Plinplan.com, 22 Januari 2008 [ link ]

Tags: , , ,